Selamat Datang

Selamat Datang

Pages

My Photos

Senin, 17 September 2012

Melihat Tradisi Islam di Maroko

Di depan Masjid Hassan II



Maroko adalah Negeri eksotik di ujung barat dunia Islam. Maroko merupakan salah satu negera kerajaan dengan penduduk mayoritas muslim (98,7 % dan sisanya Yahudi). Agama Islam di negeri ini dikembangkan dengan menghargai tradisi lokal, seperti yang dilakukan oleh para dai atau wali songo ketika menyebarkan Islam di Nusantara.

Maroko juga dikenal sebagai negara Arab yang gaul, nuansa Eropanya kuat, tetapi tak kehilangan akar tradisi Arab dan Islam. Kebebasan berpendapat dan tradisi berpikir sangat terbuka di negeri Ibnu Batutah ini. Pemerintah tidak memaksa rakyatnya untuk berpola pikir secara kaku atau seragam. Barangkali salah satunya adalah karena faktor penguasa Maroko saat ini, Raja Muhammad VI, seorang lulusan Eropa yang berpikiran Modern. Ia bertekad untuk memodernkan Maroko, namun tetap melandaskannya kepada ajaran Islam.

Raja yang berusia 49 tahun ini sedang berupaya mempertahankan tradisi keagamaan yang berusia ribuan tahun dengan arus globalisasi. Maka tak heran, jika di negeri bekas jajahan Perancis dn Spanyol ini, simbol-simbol tradisi Islam tetap kelihatan. Aktifitas religius selalu semarak. Aneka ritual tarekat sufi bebas berekspresi. Di tengah kuatnya arus modernisasi dan globalisasi yang berhembus kencang dari Barat.

Ada Tradisi Kenduri di Maroko

Walaupun belum genap tiga tahun saya tinggal di negeri yang bermadzhab Maliki tulen  ini, paling tidak saya sudah bisa mengenal budaya dan tradisi yang berkembang dan mereka anut. Salah satu pengalaman yang cukup berkesan bagi saya, ketika saya sering diundang pada acara-acara jamuan makan mereka, baik itu pada walimah pengantin, tasyakuran, khitanan, maupun acara kirim do’a untuk mayit.

Di tanah air, acara seperti ini sangat populer sekali dengan istilah kenduri atau selamatan (slametan-jawa). Istilah tersebut di Maroko lebih akrab dengan sebutan zardah ( الزردة) / salkah (السلكة) dalam bahasa darijah (dialek) mereka. Salah satu budaya kenduri di indonesia yang masih eksis yaitu Tahlilan. Menurut kajian historis, tahlilan ini merupakan hasil akulturasi budaya Hindu. Kala itu para Muballigh Islam di indonesia yaitu wali songo berhasil melakukan dialog dan negoisasi dengan tradisi lokal. Sehingga Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat Indonesia.

Bagi warga Nahdliyin(NU), tahlilan memang merupakan tradisi kegemaran yang sudah mengakar dan masih terus dilestarikan hingga kini. Lain halnya dengan warga Muhammadiyyah, mereka memang agak sedikit alergi dengan tradisi tahlilan seperti ini. Konon menurut cerita, sebenaranya dahulu KH.Ahmad Dahlan sendiri juga sering tahlilan dan mengamalkan tradisi-tradisi NU lainnya. Karena Beliau lahir dari kalangan yang kental dengan budaya lokal, seperti Hindu dan Budha. Tapi belakangan ini, entah kenapa para penerusnya sangat alergi sekali dengan tahlilan dan ritual-ritual yang semisalnya. Wa allahu a’lam.

Satu hal yang sangat menarik bagi saya, ketika saya mendapatkan cerita dari salah seorang sahabat saya, anak Maroko yang baru saja ditinggal wafat ayahnya. Dia sempat bercerita kepada saya, bahwa kami biasanya mengadakan zardah dengan membaca Al-qur’an dengan memilih surat-surat khusus seperti surat Yasin, al-ikhlas, Muawidzatain, dan beberapa kalimat tayyibah seperti tahlil pada beberapa hari tertentu pasca kematian jenazah itu. Misalnya, ada beberapa sekelompok orang yang memperingati hari berkabung itu sejak hari pertama meninggalnya hingga hari ke-7 dan 40 setelah kematiannya.

Nah, ini merupakan salah satu bukti bahwa di Negeri seribu benteng ini, ternyata ada juga tradisi semacam kenduri yang mirip sekali dan bahkan kalau boleh saya bilang hampir sama persis dengan budaya kita di tanah air. Barang kali ini karena Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang dikenal dengan Maulana Maghribi itu benar asalnya dari Maroko. Maka Islam di Maroko ini sangat kultural dan ramah terhadap budaya lokal sebagaimana yang berkembang di Indonesia. Beda dengan negara arab lainnya seperti Saudi.

Orang Maroko mempunyai tradisi yang unik saat menyajikan makanan, baik itu pada acara kenduri mau jamuan makan lainnya, mereka menyajikan menu makanan itu sebanyak tiga kali dan bahkan bisa lebih.
Jamuan makan di rumah konglomerat Maroko (Kambing guling)

Misalnya, menu pertama berupa  ikan laut, kemudian disusul dengan menu kedua, yaitu ayam dan ketiganya berupa daging sapi atau kambing. Bahkan mereka kalau menyajikan daging kambing terkadang berupa kambing utuhan (kambing guling) yang hanya dipotong kepala dan kakinya saja. Jadi, masaknya seperti masak ayam panggang (ingkung). Porsi menu tersebut menurut ukuran perut orang Indonesia, sangat luar biasa banyaknya. Soalnya bagi mereka satu ekor ayam itu untuk porsi satu orang atau bahkan kadang-kadang bisa lebih.

Budaya yang sering menjadi buah bibir sebagian ulama’ Indonesia ini, ternyata disini tak sedikit juga penggemarnya. Walaupun ada juga beberapa kelompok yang enggan mengikutinya khususnya diacara-acara jamuan makan yang diadakan pasca ada orang yang meninggal, atau sering kita kenal dengan istilah “kirim do’a kepada si mayyit”. Bagi kelompok yang kontra dalam masalah ini, mereka beranggapan bahwa acara itu tidak ada tuntunannya didalam syari’at Islam, sehingga itu termasuk bid’ah dan tentu sangat sesat dan menyesatkan. Kelompok yang kontra itu biasanya selalu berpedoman pada dalil yang sudah tidak asing lagi bagi kita umat islam, yaitu: “setiap perkara yang baru itu adalah bid’ah, dan setiap Bid’ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu masuk neraka”. Dan argumen yang paling kuat bagi mereka bahwa ibadah itu bersifat tauqifi (tak bisa diedit/diotak-atik lagi).

Paham Aswaja di Maroko

Aqidah Asy’ariyah merupakan label agama dan budaya yang sangat kental serta menjadi identitas beragama di Maroko. Kenyataan ini telah diungkapkan oleh seorang penyair terkenal Maroko, Abdul wahid Ibn Asyir yang wafat pada tahun 1040 H dalam syairnya :
في عقد الأشعري وفقه مالك *** وفي طريقة الجنيد السالك
Kira-kira artinya kurang lebih: “Aqidahnya Asy’ariyah, fiqihnya imam Malik dan tarekat sufinya mengikuti Al Junaid”.
Salah satu bukit perbatasan Spanyol
Maka tidak heran, kalau paham Aswaja An-Nahdliyyah mudah diterima oleh warga muslim Maroko. Hal itu terbukti dengan ikut sertanya alim ulama Maroko dalam berbagai Moment yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama, seperti acara ICIS yang dihadiri oleh Prof. Dr. Idris Chalifa (Pakar Aqidah Asy-’Ariyyah Maroko) dan Dr. yessif (Penasehat Raja Maroko) dan Multaqo As-Sufi di Jakarta. Sedangkan di Maroko sendiri, acara pembukaan Konferensi I Nahdlatul Ulama cabang istimewa Maroko yang berlangsung pada Ahad 15 juli 2012 itu, telah dibuka secara resmi oleh salah seorang ulama Maroko, Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed. Beliau juga pernah menghadiri Kongres Muslimat NU ke-16 di provinsi lampung.

Saat ini di Maroko telah berdiri komunitas warga NU yang tergabung dalam Pengurus cabang Istimewa  Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko. Komunitas Nahdliyyin ini terdiri dari kalangan pelajar, pejabat KBRI, TKI, dan WNA seperti Malaysia dan Maroko sendiri. Kini PCINU Maroko sudah mulai dikenal dan bekerjasama dengan beberapa lembaga dan organisasi kemasyarakatan di Maroko.

Kalau kita telusuri lebih jauh, di Maroko ini juga ada gerakan seperti salafy, tetapi mereka tidak berani muncul kepermukaan masyarakat secara terang-terangan. Maklumlah Maroko adalah Negara Kerajaan. Bahkan Jamaah Tabligh pun ada di Maroko ini. Penulis pernah menemuinya bahkan diundang dalam suatu acara yang mereka adakan, karena pada waktu itu kebetulan ada rombongan Jamaah tabligh dari Indonesia.

Telah dimuat di Koran Republika Senin, 17 September 2012, 11:54 WIB
klik: http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/kabar/12/09/17/mah9ca-melihat-tradisi-islam-di-maroko

1 komentar:

  1. saya IBU ENDANG seorang TKI DI MALAYSIA
    pengen pulang ke indonesia tapi gak ada ongkos
    sempat saya putus asa apalagi dengan keadaan susah
    gaji suami saya itupun buat makan sehari2. sedangkan hutang banyak
    kebetulan suami saya buka-buka internet Dan mendapatkan
    nomor MBAH KASSENG (0853-4288-2547) katanya bisa bantu orang melunasi hutang
    melalui jalan TOGEL dan dengan keadaan susah, terpaksa saya
    hubungi dan minta angka bocoran Toto/malaysia
    angka yang di berikan waktu itu 4D 
    ternyata betul-betul tembus 100% alhamdulillah dapat 269.jt Oleh Karna itu saya posting no HP MBAH KASSENG ini supaya saudarah-saudara ku di indonesia maupun di luar negri yang sangat kesulitan masalah ekonomi (kesusahan) jangan anda putus asa. Karna jalan masih panjang yang penting anda tdk malu atau takut menghubungi MBAH KASSENG. Semua akan berubah Karna kesuksesan ada pada diri kita sendiri. Yakin dan percaya bahwa itu semua akan tercapai berkat bantuan dari mbah AMIN.
    MBAH KASSENG
    NO: 0853-4288-2547 / +6285-342-882-547

    BalasHapus