Selamat Datang

Selamat Datang

Pages

My Photos

Senin, 17 September 2012

Isteri Dubes RI untuk Maroko Terima Penghargaan Pejuang Muslimah




Dalam perayaan Pekan Budaya tahun 2012 ini, Yayasan Sidi Thalhah, Lembaga Pemerhati Lingkungan dan Karya Klasik memberikan penghargaan kepada Almarhumah Nyai Hj. Mahsushoh Ujiati binti Mudatsir sebagai Pejuang Muslimah hubungan Indonesia-Maroko. Tentu moment seperti ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Kedutaan RI di Maroko khususnya dan umumnya bangsa Indonesia.

Sosok anggota Dewan Pakar Pimpinan Pusat Muslimat NU periode 2011-2016 ini, dikenal sangat aktif dan kreatif dalam berbagai kegiatan di Maroko, baik itu kegiatan kewanitaan ataupun yang lainnya. Beliau tidak jarang ikut serta menyumbangkan ide-idenya untuk memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Maroko. Dan itu sudah terbukti dengan munculnya beberapa program dan kegiatan baru di Maroko. Maka tidak heran jika Beliau banyak dikenal baik oleh masyarakat Maroko.

Dimata Ketua Umum Muslimat NU sendiri, Khofifah Indar Parawansa,  Beliau dikenal sebagai sosok pekerja keras dan kader Muslimat tulen. Bahkan berkat pengajaran beliau tentang tradisi agama Islam di Indonesia, khususnya NU. Kini tradisi Tawasulan(mendoakan orang dengan membaca surat Al-Fatihah) itu sudah mulai mengakar dalam jiwa warga Maroko. Beliau ini wafat di Maroko pada 21 Desember tahun 2011 yang lalu. Sebelumnya sempat dirawat di rumah Sakit Scech Zaid Rabat, Maroko.

Pekan Budaya kali ini bertema: “Perjuangan Waliyullah Sidi Thalhah Al-Darij dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Maroko dan Pribadi Keagamaanya” berlangsung di dua kota, Tetouan dan Tanger 15-16 September 2012.

Acara ini dihadiri oleh Dubes RI untuk Kerajaan Maroko, H. Tosari Widjada yang diundang untuk menyampaikan pidatonya dalam pembukaan seminar Pekan Budaya ini. Turut hadir juga penasehat Hukum Menteri luar negeri Maroko, Dr.Ibrahim Amusi, Ketua Majlis Ilmi Tetouan,  Dr. Abdlu Ghofour An-Nasir, Sejarawan Maroko, Mohamed Ben Azuz Hakiem, Ketua organisasi Dakwah Islam Chefchaouen, Maroko, Dr. Ali Raisuni, Perwakilan Dubes Malaysia, Delegasi Pelajar Turki, PPI Maroko, pejabat KBRI Rabat, para Tokoh dan Ulama Maroko serta tamu undangan.

Rangkaian acara ini diawali dengan pembukaan seminar yang diisi oleh sambutan-sambutan dari beberapa Tokoh dan Pakar sejarah Maroko. Tidak ketinggalan pula tim Rebana PPI Maroko yang tergabung dalam anggota luar biasa (STAINU) pun, ikut memeriahkan pembukaan Pekan Budaya ini. Acara ini masih berlangsung dengan berbagai agenda seperti Festival musik khas Maroko dan sholawatan yang akan diselenggarakan di Malosa-Tanger.

Dubes RI untuk Kerajaan Maroko dalam pidatonya mengatakan, “Ketika kita membicarakan hubungan Indonesia-Maroko, maka tidak pernah terpisahkan dari peran ulama Maroko dalam penyebaran Islam di Indonesia, seperti Ibnu Bathutoh dan Maulana Malik Ibrahim serta Pejuang Imama Bonjol yang Ibunya berasal dari Maroko. Maka tidak heran jika Islam Moderat di Indonesia sama dengan Islam Moderat di Maroko”.

Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed dalam sambutannya mengatakan,”saya sangat salut dengan warga Indonesia yang sangat menghormati ulama Maroko dan karya-karyanya, seperti melanggengkan Dalailul Khoirat dalam setiap wiridnya…”

Telah dimuat di Koran Tribun (Senin, 17 September 2012 11:11 WIB)

0 komentar:

Posting Komentar