Selamat Datang

Selamat Datang

Pages

My Photos

Senin, 17 September 2012

Delegasi PCINU Hadiri Pekan Budaya di Maroko




Tangier, NU Online
Menjadi sebuah kehormatan khusus bagi PCINU Maroko. Kali ini diundang oleh Jam’iyyah Sidi Thalhah, Lembaga Pemerhati Lingkungan dan Karya Klasik yang bekerjasama dengan ASMIB (Assosiation Morocco Indonesia Brotherhood) untuk menghadiri acara Pekan Budaya dalam memperingati Sidi Thalhah dengan tema: “Perjuangan Al-Wali Sidi Thalhah Al-Darij dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Maroko dan Pribadi Keagamaanya” yang berlangsung di dua kota, Tetouan dan Tanger 15-16 September 2012.
Acara ini dihadiri oleh Dubes RI untuk Kerajaan Maroko, KH. Tosari Wijaya yang diundang untuk menyampaikan pidatonya dalam pembukaan seminar Pekan Budaya ini. Turut hadir juga penasehat Hukum Menteri luar negeri Maroko, Dr.Ibrahim Amusi, Ketua Majlis Ilmi Tetouan,  Dr. Abdlu Ghofour An-Nasir, Sejarawan Maroko, Mohamed Ben Azuz Hakiem, Ketua organisasi Dakwah Islam Chefchaouen, Maroko, Ali Raisuni, Perwakilan Dubes Malaysia, Delegasi Pelajar Turki di Maroko, pejabat KBRI Rabat, para Tokoh dan Ulama Maroko serta tamu undangan. Sedangkan dari Delegasi PCINU sendiri diwakili oleh Dewan Mustasyar (H. Husnul Amal Masúd, Ma.), Sekretaris (Rifqi Maula) dan Koordonator LPNU (Sri Hidayanti) serta beberapa anggota NU Maroko.
Dalam acara ini, selain bertujuan memperingati sosok sidi Thalhah sebagai Pejuang Kemerdekaan Maroko. Juga diperingati sosok Almarhumah Mahsushoh Ujiati, Istri KH. Tosari Wijaya yang mendapatkan anugerah penghargaan sebagai pejuang muslimah hubungan Indonesia-Maroko yang wafat di Maroko pada tahun 2011 yang lalu.
Rangkaian acara ini diawali dengan pembukaan seminar yang diisi oleh sambutan-sambutan dari beberapa Tokoh dan Pakar sejarah Maroko. Tidak ketinggalan pula tim Rebana PPI Maroko yang tergabung dalam anggota luar biasa (STAINU), ikut memeriahkan pembukaan Pekan Budaya ini. Acara ini masih berlangsung dengan berbagai agenda seperti Festival musik khas Maroko dan sholawatan yang akan diselenggarakan di Malosa-Tanger.
Dubes RI untuk Kerajaan Maroko dalam pidatonya mengatakan, “Ketika kita membicarakan hubungan Indonesia-Maroko, maka tidak pernah terpisahkan dari peran ulama Maroko dalam penyebaran Islam di Indonesia, seperti Ibnu Bathutoh dan Maulana Malik Ibrahim serta Pejuang Imama Bonjol yang Ibunya berasal dari Maroko. Maka tidak heran jika Islam Moderat di Indonesia sama dengan Islam Moderat di Maroko.”
Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed dalam sambutannya mengatakan,”saya sangat salut dengan warga Indonesia yang sangat menghormati ulama Maroko dan karya-karyanya, seperti melanggengkan Dalailul Khoirat dalam setiap wiridnya…”

telah dimuat di NUonline: Senin, 17/09/2012 09:58

0 komentar:

Posting Komentar