Selamat Datang

Selamat Datang

Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

My Photos

Minggu, 13 Mei 2012

Merantau ke Maroko


Merantau ke maroko


Di kantor PBNU Jakarta
Berangkat ke Maroko
Hari itu bertepatan dengan hari minggu 26 september 2010. Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 14.30 WIB. Matahari di langit kota metropolitan itu menampakkan sinarnya begitu cerah, tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan. Semilirnya angin pun menambah segarnya udara disiang hari itu. Aku bersama 11 orang temanku telah meninggalkan kantor PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’) menuju bandara Soetta (Soekarno-Hatta)-Cengkareng (CGK) dengan mengendarai mobil dinas PBNU. Tibalah kami di Bandara tepat pukul 16.30 WIB. Kami langsung memasuki ruang check-in tujuan luar negeri. Suasana bandara Soetta begitu ramai berdesak-desakan dipenuhi para penumpang yang akan terbang ke berbagai negara. Tampak kebanyakan dari mereka adalah para TKI dan TKW yang akan kembali mengadu nasib untuk kerja di negeri orang. Ada juga beberapa turis yang akan kembali pulang ke negeri asalnya sehabis liburan di tanah air. Tampak juga dua orang Anggota Dewan yang juga akan terbang ke luar negeri, mereka adalah laki-laki semua. Selintas aku sempat memperhatikan mereka, ternyata mereka membeli tiket untuk tour ke Moskow. Dari situ aku jadi teringat cerita kang Abik dalam novelnya Bumi Cinta” yang mengisahkan tentang kehidupan di Moskow dan gadis cantik jelita bernama Linor yang berprofesi sebagai kupu-kupu malam kelas internasional (sebut aja gitulah). Dalam novelnya tersebut kang Abik banyak bercerita tentang Linor, salah satu ceritanya kurang lebih begini; Suatu malam dia pernah kedatangan tamunya si hidung belang, yang datang dari Indonesia, dia adalah seorang Anggota Dewan. Bahkan dia sempat menawari Linor kalau dia bersedia akan diajak ke Indonesia untuk dikontrak sebagai pemain film. Nah, itulah sekilas cuplikan ceritanya. Tapi yang terpenting ketika aku melihat mereka berdua itu, aku mencoba untuk berhusnuzhan  sama mereka, mudah-mudahan kepergian mereka ke Moskow itu benar-benar untuk tour dalam rangka menghibur diri, bukan untuk mencari BTN (bini’ tanpa nikah). Maklumlah hari itu masih hari liburan Idul fitri 1431 H. Jadi, arus mudik pun masih sangat ramai.
Setelah kurang lebih satu setengah jam kami mengurus segala sesuatunya berkenaan dengan fiskal, bagasi, dll. Kemudian aku bersama rombongan menuju ke pesawat. Nah, disaat pemeriksaan terakhir, sebagian barang bawaanku disita sama petugas gara-gara di tasku ada botol berisi vitamin yang berupa cairan. Waktu itu sebenarnya aku sempat adu mulut sama petugas, tapi karena aku buru-buru, soalnya pesawat  sebentar lagi mau take off sudahlah akhirnya aku kasihkan  saja. Yang penting ini adalah ini sebuah pengalaman berharga, bahwa lain kali kalau pergi ke luar negeri  membawa sesuatu berupa cairan maka harus dibagasikan, jangan dimasukkan ke dalam tas gendong atau ditenteng.
Perlahan-lahan hari mulai gelap. Matahari pun telah kembali ke peraduannya. Gemerlapnya lampu-lampu neon penerang bandara tampak menghiasi suasana malam disekitar bandara. Jarum jam menunjukkan pukul 18.00 WIB. Pesawat AIR WAYS QATAR 673 telah take off dari bandara Cengkareng menuju Doha-Qatar. Setelah kurang lebih 8 jam, sampailah kami di Doha-Qatar untuk transit selama 4 jam dan untuk selanjutnya akan menuju ke Libya. Tepat di pagi hari sekitar pukul 06.00 waktu setempat, sampailah kami di Libya. Disini kami tidak turun dari pesawat tapi, pesawat hanya menurunkan para penumpang yang tujuannya hanya sampai ke Libya dan menunggu para penumpang yang akan terbang ke Cassablanca-Maroko. Akhirnya tepat pukul 09.30 waktu Maroko sampailah kami beserta rombongan di bandara Muhammad V, Cassablanca-Maroko. Wah, ternyata perjalanannya memakan waktu selama 18 jam. Disana kami langsung dijemput oleh teman-teman PPI, PCINU, dan beberapa orang dari kementrian wakaf dan urusan agama Maroko وزارة الأوقاف والشؤون الإسلامية بالمغرب)). 
Bandara Mohammed V Cassablanca (CMN) Maroko

Ditangkap polisi dibandara Cassablanca (CMN)
Ketika aku masih di Indonesia, kenal dengan nama Cassablanca itu hanya merk parfum saja. Ternyata disini dipakai juga buat nama salah satu kota terbesar di Maroko yang di situ terdapat bandara internasionalnya. Kalau di Indonesia ada namanya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK) dan kalau disini namanya Bandara Internasional Muhammad V, Cassablanca (CMN). Nah, ketika di ruang antrean passport control sambil nungguin antreannya, aku berfoto-foto dengan teman-temanku disekitar  ruangan tersebut. Maklumlah wajah-wajah kami dari indonesia itu terkadang kan masih suka norak. Giliran temanku yang ngambil photoku lancar-lancar saja nggak ketahuan sama polisi. Pas ketika giliranku ngambil photo salah seorang temanku, tiba-tiba ada polisi yang badannya gede banget nyamperin aku dan langsung kameraku diminta kemudian dibawa ke pos penjagaannya, wah rupanya kami sudah diintip dari kejahuan.
            Setelah kurang lebih 15 menit polisi itu melihat gambar-gambar yang ada di kameraku sambil ngomong sesuatu aku juga tidak mengerti dia lagi ngomong apa. Akhirnya kameraku dikembalikan juga. Aku hanya bilang: “Thank you, I’m sorry”. Waduuh, ternyata foto-fotoku dihapus semuanya.  Kalau tau kayak begini aku nggak bakalan bilang thank you sama dia, kataku dalam hati. Setelah aku tahu ternyata tempat itu kawasan dilarang mengambil foto.

Lereng bukit di perbatasan Spanyol
Sekilas tentang  Maroko (maghrib)

Hampir lima bulan aku bersama 13 orang temanku tinggal di negera Maghrib atau yang lebih populer ditelinga orang indonesia dengan sebutan Maroko, Marocco (Bahasa inggris), al-Mamlakah al-Maġhribiyyah/المملكة المغربية (Bahasa arab), Maroc (Bahasa prancis), dan orangnya disebut Marocain (bahasa prancis). Tepatnya aku sekarang tinggal di Jln. Jirary, Bukhalef-Bane makada, Tanger-Maroko. Kota ini perbatasan dengan laut spanyol. Maroko mempunyai dua bahasa resmi, yang pertama bahasa Arab dan yang kedua bahasa prancis. Yang menjadi catatan terpenting ketika kita tinggal di Maroko ini, jangan coba-coba berani vokal terhadap pemerintah atau bahkan berani mengritik raja. Paling kalau kita ketahuan, malamnya langsung dimasukkan karung sama polisi dan di buang ke Sahara (padang pasir yang gersang sebagai tempat pembuangan orang yang berurusan sama kerajaan).


Berkunjung ke pesantren salaf
            Sungguh tidak pernah terbayang dalam benakku kalau ternyata ada pesantren berbasis salaf di negeri bekas jajahan perancis ini. Alhamdulillah, diliburan semester ganjil di tahun pertama ini aku sempat berkunjung ke salah satu pesantren salaf yang berada di dekat tempat wisata Man’r Park, Tanger, Maroko. Tempat ini berada diujung kota Tanger yang berbatasan dengan laut Spanyol. Kalau anda main kesini, anda bisa melihat laut Spanyol dan bahkan pantainya jika cuacanya lagi cerah.
Dan ternyata pesantren-pesantren yang ada di negeri yang kaya dan murah akan buah jeruknya ini metodologi pengajarannya sama persis dengan apa yang di terapkan di pesantren-pesantren salaf di tanah air seperti, sorogan, weton/bandonan, halaqoh, dan hafalan. Dan statusnya kebanyakan Mereka berdiri sendiri tidak terkait dengan Diknas, Depag, dan kerajaanya.
Bersambung.........

Sabtu, 12 Mei 2012

Orang yang cerdas menurut Rasulullah Saw.

Orang yang cerdas menurut Rasulullah Saw.*


Khutbah Pertama
الحمد لله الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وأشهد أنَّ محمدًا عبده ورسوله، بلَّغ الرسالة، وأدَّى الأمانة، ونصح الأمُّة، وجاهد في سبيل الله حق الجهاد،  حتى أتاه اليقين, صلَّى الله عليه وعلى آله وأصحابه، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
أما بعد, فياعبادالله. أوصيكم وإياي بتقوى الله وطاعته وافعلوا الخيرات واجتنبوا السيئات لعلكم تفلحون.
Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Di siang hari yang sangat cerah ini, marilah kita selalu meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena dengan takwa itulah segala problem hidup yang kita hadapi akan menjadi mudah kita jalani. Sebagaimana janji Allah SWT dalam Al-Qur’an.
ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS. At-Talaq:4)
ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا يحتسب
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.(QS. At-Thalaq: 2-3)
Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Gemerlapnya dunia dan kerasnya persaingan hidup ini, baik di ranah politik maupun ekonomi, sering kali membuat kita lupa akan mengingat akhirat dan kematian. Jauh-jauh hari Rasulullah Saw. telah mengingatkan kepada kita akan hal itu, bahwa kehidupan dunia yang fana ini benar-benar sangatlah singkat sekali jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal nan abadi. Sebagaimana yang pernah diungkapkan dalam sebuah haditsnya.
عن المستورد بن شداد رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: والله ما الدنيا في الأخرة إلامثلَ ما يجعل أحد كم إصبعه في اليم فلينظر بم يرجع. (رواه مسلم)
Dari Al-Mustaurid bin syadad RA. Berkata, bahwa Rasulullah Saw. besabda: “Demi Allah! Tidaklah perbandingan dunia dengan akhirat itu melainkan seperti salah seorang diantara kalian yang memasukkan jarinya kedalam lautan, maka lihatlah seberapa banyak air yang ikut pada jari itu. (HR. muslim)
Subhanallah, sungguh tidak dapat kita bayangkan singkatnya kehidupan dunia ini yang hanya berupa tetesan air yang sangat sedikit di satu jari bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang sangat lama dan luas laksana lautan.
Sudah menjadi sunnatullah, bahwa setiap makhlukNya yang bernyawa di jagat raya ini akan mengalami yang namanya mati. Sebagaimana Allah SWT. berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)
Hadirin jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Seminggu yang lalu baru saja kita dihebohkan dengan kabar tewasnya pemimpin besar Libya yang mati ditangan dan kaki rakyatnya sendiri. Sungguh ini sebuah pelajaran sangat berharga bagi kita sebagai seorang muslim. Bahwa betapa pun berkuasanya manusia di muka bumi ini dan seberapa banyaknya harta kekayaan yang ia miliki, pasti dan pasti kematian itu akan selalu menjemputnya kapan saja.
Sungguh kematian itu tidak pernah mengenal usia, baik itu tua maupun muda. Maka janganlah sekali-kali kita yang masih muda, yang masih mempunyai tubuh segar bugar, berwajah tampan, dan kesehatan yang terjamin, mengira akan jauh dari kematian. Bukankah Allah SWT. telah mengingatkan kita, bahwa kematian itu akan menjemput kita kapan saja dan tak seorang pun mampu untuk menghalanginya. Sebagaimana firmanNya,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
Dan setiap umat mempunyai batas waktu. Maka apabila telah datang batas waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.(QS. Al-A’raf: 34)
Ajal setiap manusia telah ditulis oleh Allah pada saat dia masih berupa janin didalam rahim ibunya dalam umur seratus dua puluh hari, kematian itu ditulis bersamaan dengan rizki, amal, kebahagiaan, dan kesengsaraannya. Apabila ajal tersebut tiba, maka ia tiba tepat waktu, tidak mungkin ditunda atau disegerakan sedetik pun dan ia tiba di bumi mana pun orang tersebut berada, tanpa dia ketahui. Bisa saja ajal kita nanti akan menjemput kita disaat kita sedang sibuk di kantor, di kampus atau diperantauan negeri maroko ini, dan bahkan bisa jadi di majlis yang mulia ini. Subhanallah. Sebagaimana Allah telah berfirman,
وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ 
"Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati." (QS. Luqman: 34). 
Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Imam Qurthubi rahimahullah beliau meriwayatkan, bahwa Ad- Daqqaq berkata, ‘’Barang siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara:
1.      Bersegera untuk bertaubat
2.      Hatinya merasa cukup
3.      Giat/semangat dalam beribadah.
Sebaliknya, barang siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara:
1.      Menunda taubat
2.      Tidak ridha dengan perasaan cukup
3.      Malas dalam beribadah.”
Suatu hari Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau
bertanya kepada mereka: Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
Murid yang pertama menjawab: Orang tua
Murid yang kedua menjawab: Guru
Murid yang ketiga menjawab: Teman
Murid yang keempat menjawab: Kaum kerabat.
Lalu Imam Ghazali mengatakan: Semua jawaban kalian itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan
mati “كل نفس ذائقة الموت” ( Surah Ali-Imran:185) . 
`           Kita ingat bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: “Cukuplah kematian itu sebagai nasehat.” (HR. Thabrani dan Baihaqi). Artinya bahwa mati atau kematian sebenarnya sudahlah cukup menjadi nasehat agar manusia selalu ingat dan beribadah kepada Allah SWT. agar manusia menjauhi segala macam bentuk kemaksiatan, pemerintah yang berkuasa tidak lagi melakukan korupsi yang membuat rakyat menjadi sengsara, hakim tidak lagi menerima suap yang membuat kasus hukum menjadi buram. Dan jika seluruh manusia menjadikan mati sebagai nasehat, maka dunia ini akan tentram, damai, dan sejahtera. Tidak ada lagi kejahatan yang dilakukan antar sesama manusia.
Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Maka itulah ketika Rasulullah Saw ditanya, siapakah orang yang sebenarnya paling cerdas, beliau menjawab,
الكيس من دان نفسه, وعمل لما بعد الموت والعاجز من اتبع هواها وتمني على الله الأماني (رواه الترمذي)
Orang yang cerdas adalah orang yang dapat menundukkan hawa nafsu dan beramal untuk bekal sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah dengan panjang angan-angan (Tuulul ‘amal).
Sahabat Abdullah bin Umar pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’’ Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya diantara mereka”. Lalu bertanya lagi, ‘‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’’. Beliau menjawab:
أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ
“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah)
Kenapa orang yang selalu mengingat mati dan mempersiapkannya dengan baik disebut Rasulullah sebagai orang yang cerdas. Karena orang yang selalu mengingat mati adalah orang yang berpikir rasional dan berpikir jauh ke depan. Kehidupan dunia hanyalah sesaat, sedangkan kehidupan yang kekal adalah di akhirat dan kehidupan yang kekal itu terjadi setelah kematian.
Dunia adalah tempat menanam, sedangkan akhirat tempat menuai. Kalau seseorang menanaminya dengan kebaikan disertai keimanan kepada Allah SWT. Insya Allah, akan Allah balas dengan pahala surga. Sedangkan jika ia menanaminya dengan kemaksiatan, maka nerakalah balasannya yang sudah Allah persiapkan sebagai tempat peristirahatannya.
Sebagaimana yang tertera dalam hadits diatas, maka orang yang cerdas menurut Rasulullah itu diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Menundukkan hawa nafsu.
Orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya adalah orang yang cerdas, ia memahami bahwa nafsu jika dipenuhi begitu saja tanpa di kendalikan, maka akan mempunyai akibat negatif yang fatal. Sehingga disini kecerdasan itu tidak diukur dengan tingkat pendidikan maupun intelektualitas semata.
Kedua, Banyak mengingat mati
Orang yang memikirkan kematian dengan segala kaitannya, kemudian berusaha mempersiapkan diri untuk menjemput kematian itu, maka itulah termasuk orang yang cerdas (Akayyis). Sebaliknya, orang yang tidak pernah memikirkan tentang kematian dan tidak mempersiapkan diri menghadapi kematian bisa dikatakan sebagai orang yang lemah/tidak cerdas (al-‘ajiz).
Ketiga, Beramal untuk Akhirat.
Hanya orang-orang yang cerdas (berakal) sajalah yang akan memikirkan kehidupan akhirat dan akan beramal untuk kebahagiaan di akhirat kelak dengan tidak melupakan kebahagiaan dunia yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. Sebagaimana firman Allah SWT.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ ﴿٧٧﴾
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka (bumi) ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS.Al-Qashash: 77)
Untuk itu, marilah kita renungkan arti kehidupan ini dan selalu kita ingat kematian serta bertanya pada diri kita, sudah siapkah jika malaikat maut datang menjemput. Sudahkah kita beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya. Menolong kepada sesama, berbakti kepada orang tua, menunaikan amanah rakyat, berkata jujur kepada atasan, bersikap adil kepada bawahan, dan mengamalkan ilmu yang kita miliki. Sudahkah kita menjauhi segala macam bentuk kemaksiatan. Meninggalkan korupsi,  menggelapkan uang rakyat dan berlaku curang demi meraih jabatan dan uang.
Demikianlah khutbah jum’at yang singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah SWT. agar kita selalu diingatkan kepada kematian dan kehidupan akhirat sehingga kita semakin hari semakin bersemangat dalam beramal sholih dan termasuk orang yang cerdas sebagimana yang telah disebutkan oleh Rasulullah Saw. Amin ya robbal alamin.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرجيم. والعصر إن الانسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوابالحق وتواصوا الصبر.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah kedua
الْحَمْدَ لِلَّهِ الذي نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِه مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اِصْطَفَاهُ رَبُّهُ وَبَعَثَهُ هَادِياً وَمُبَشِّراً وَنَذِيْراً، وَدَاعِياً إِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجاً مُنِيْراً، صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْماً كَثِيْراً. قَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ ولتنظر نفس ما قدمت لغد, واتقوا الله, إن الله خبير بما تعملون. وقَالَ أيضا: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا.
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ على كل شيء قدير. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. اللهم إنا نسألك سلامة في الدين وعافية فى الجسد وزيادة فى العلم وبركة في الرزق وتوبة قبل الموت ورحمة عند الموت ومغفرة بعد الموت, اللهم هوّن علينا فى سكرات الموت والنجاة من النار والعفو عند الحساب. اللهم إنا نسألك حسن الخاتمة ورضاك والجنة ونعوذ بك من سختك والنار. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.



Khutbah Jum'at disampaikan oleh Muannif Ridwan
di KBRI Rabat-Maroko, Jum’at 28-10-2011

Kisah Inspirasi: Keutamaan Membaca sholawat Sebelum Tidur


Kisah Inspirasi:
Keutamaan Membaca sholawat Sebelum Tidur


Makam Ibnu Batutah
Dahulu ada seorang laki-laki dari Iraq sedang menunaikan ibadah haji bersama anaknya. Selama di tanah suci laki-laki itu selalu bersama anaknya dalam setiap langkahnya, sampai tidur pun mereka berdua berada dalam satu kamar. Beberapa hari kemudian setelah sampai di Makkah, orang laki-laki itu jatuh sakit dan hingga akhirnya meninggal dunia. Singkat cerita, anaknya itu kebingungan ketika melihat ayahnya telah pergi meninggalkannnya untuk selama-lamanya dan yang paling mengejutkan dan membingungkan dalam kejadian itu, tiba-tiba muka sang ayah itu berubah wujud persis seperti muka babi. Dalam kebingungannya, si anak itu keluar dari penginapannya untuk mencari bantuan kepada masyarakat.
          Maklumlah saat itu tengah malam, sehingga dia tidak mendapati seorang pun yang bisa dimintai pertolongan. Setelah kesana-kemari akhirnya anak itu bertemu dengan seorang laki-laki tua. Anak itu langsung menceritakan apa yang terjadi pada dirinya kepada laki-laki tua itu. Setelah mendengar ceritanya, laki-laki itu menasehatinya agar kembali kepenginapan untuk menunggu jenazah ayahnya hingga orang-orang telah bangun dipagi hari. Akhirnya anak itu menuruti nasehat si kakek itu. Setelah beberapa jam anak itu menunggu jenazah ayahnya, maka rasa ngantuk pun mengampirinya hingga akhirnya hampir ketiduran. Nah, disaat itu tiba-tiba datanglah seorang laki-laki bertubuh besar memakai jubah putih menghampirinya lalu menyapanya, “kenapa kamu kelihatan bersedih nak ?”. Si anak itu menjawab,”Ayahku telah meninggal”. Lalu laki-laki itu menasehatinya, “sudahlah jangan bersedih, semua makhluk hidup nanti akan mengalami hal yang sama seperti ini, begitu juga kmu”. “tapi meniggalnya ayahku ini sangat aneh pak, masak mukanya berubah seperti muka babi”, kata anak itu. Lalu laki-laki itu bilang, “apa benar yang kamu katakan itu, coba saya pengen lihat”. Kemudian anak itu menunjukkannya kepada laki-laki itu. Ternyata apa yang dikatakan anak itu benar.
          Kemudian laki-laki itu mengusap wajah jenazah itu, tanpa menghitung detik tiba-tiba muka yang sebelumnya persis seperti muka babi hutan itu berubah wujudnya seperti semula dan bahkan tampak bersinar seperti rembulan. Saking senangnya melihat hal itu, anak itu langsung menarik jubah laki-laki itu supaya tidak pergi dari sisinya dan bertanya, “siapa kamu sebenarnya?”. “Saya mustafa”, jawab laki-laki itu. Karena kurang puas dengan jawaban itu, si anak itu kembali bertanya,”bapak ini Mustafa orang mana?” “saya mustofa rasulullah, saya kemari diutus Allah untuk memberi syafaat kepada ayahmu ini”, tegas laki-laki itu.
Karena penasaran dengan apa yang telah terjadi pada ayahnya, si anak itu tidak tinggal diam. Dia kembali bertanya,” wahai rasulullah mengapa ayahku bisa seperti ini?”. “Begini nak, ayahmu itu sebenarnya telah mendapatkan hukuman dari Allah. Karena ayahmu itu kalau meminjamkan uang selalu minta bunganya. Maka, seharusnya mulai dari alam kubur hingga sampai akhirat muka ayahmu itu akan terus seperti muka babi. Tapi, perlu kamu ketahui nak, bahwa apa yang telah dilakukan ayahmu itu lantaran karena kebodohannya dan  ayahmu itu sebelum tidur selalu berwudlu dan membaca sholawat kepadaku sebanyak seratus kali. Maka ketika ayahmu meninggal langit itu bergoyang. Lalu Allah memanggilku untuk memberikan syafa’at buat ayahmu ini’’, jelas laki-laki itu. Sebelum pergi laki-laki itu berpesan, ‘‘makanya nak, kamu yang masih diberi kesempatan hidup di dunia ini, perbanyaklah membaca sholawat kepadaku’’.
 (semoga bisa menjadi motivasi bagi kita yang masih mempunyai kontrak hidup)